KESEJUKAN WONOSOBO
Wonosobo
terletak pada ketinggian 772 meter atau 2.316 kaki diatas permukaan
laut. Keberadaannya dikelilingi oleh barisan gunung, antara lain Gunung
Sindoro dan Sumbing yang merupakan pintu masuk alam menuju Wonosobo pada
sisi timur.
Kota
yang terletak sekitar 119 km disebelah barat daya kota Semarang ini,
memiliki iklim yang sejuk dengan temperatur rata-rata 25 derajat
Celsius. Suhu tersebut bisa turun hingga 12-15 derajat Celsius pada
bulan Juli atau Agustus.
Nama
kota wonosobo sendiri berasal dari dua suku kata dalam bahasa Jawa,
yaitu wono yang berarti hutan atau tempat istirahat di pedesaan dan sobo
berarti untuk dikunjungi. Jadi Wonosobo bisa diartikan sebagai tempat
istirahat di pedesaan yang menarik orang untuk datang dan berkunjung.
Dataran tinggi dieng
Dieng terletak 26 km dari Wonosobo arah utara dengan ketinggian mencapai 6000
kaki atau 2.093 m di atas permukaan laut. Ini menyebabkan suhunya sejuk
bahkan bisa dibilang cukup dingin. Temperatur berkisar antara 15-20
derajat Celsius pada siang hari dan mencapai 10 derajat Celsius pada
malam hari bahkan bisa menyentuh 0 derajat Celsius dengan titik-titik
beku di pagi hari.
Penduduk dieng menyebutnya dengan bun upas yang berarti embun beracun karena
embun ini dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman kentang yang mereka
tanam. Kentang merupakan tanaman utama di area ini.
Nama dieng menurut legenda berasal dari bahasa Jawa yaitu adi yang berarti
indah dan aeng yang berarti menakjubkan. Jadi kita bsa mengartikan bahwa dieng adalah dataran tinggi yang indah dan menakjubkan.
Pada
dataran tinggi ini anda dapat menyaksikan candi-candi Hindu yang
merupakan ekspresi dari kebudayaan Hindu-Jawa pada masa itu. Awalnya ada
19 buah candi namun setelah berabad-abad seiring berjalannya waktu, 11
dari 19 candi itu rusak. Saat ini tinggal tersisa 8 buah candi.
Candi-candi tersebut dibangun pada permulaan abad VII dan XIII.
Begitu
anda memasuki kawasan ini, anda akan langsung melihat lima buah candi
yang berdiri tegak di tanah datar. Candi-candi tersebut dinamakan
menurut karakter-karakter terkenal dalam cerita Mahabrata dan cerita
wayang. Nama-nama itu adalah semar, Arjuna, Srikandi, Sembodro dan
Puntadewa. Berdasarkan namanya kompleks candi ini dikenal sebagai Candi
Pendawa Lima.
Bagaimana
dengan tiga candi yang lainnya? Mereka berdiri terpisah dari lima
bangunan candi Pendawa Lima. Candi-candi itu adalah Candi Gatotkaca,
Bima dan Dwarawati.
Kawah sikidang
Selain
candi-candi tersebut, anda juga bisa menyaksikan kawah berbentuk
lingkaran akibat gunung berapi, salah satu keajaiban alam yang terletak
di dataran tinggi ini. Pengunjung dapat menyaksikan gelembung-gelembung
air dan lumpur panas pada kawah serta asap putih dari uap belerang yang
menyebabkan bau tajam menusuk hidung dari jarak sangat dekat.
Orang-orang Dieng menamakan kawah ini sikidang atau sang kijang
karena gelembung-gelembung yang keluar dari kawah ini mirip seperti
kijang yang sedang bermain-main.
Telaga warna
Sekitar
400 meter arah selatan dari persimpangan jalan menuju dataran tinggi
Dieng terdapat sebuah danau yang dinamakan Telaga Warna. Danau yang
terbentuk pada bekas kawah ini seperti memiliki berbagai macam warna yang sebenarnya merupakan pantulan dari kandungan mineral dan belerang
pada dasar telaganya.
Goa semar
Merupakan
goa batu yang sebenarnya ruangan hasil gabungan dari bentuk-bentuk batu
di bawah tanah sepanjang beberapa meter. Keadaan tersebut membuat
orang-orang di sekitar Dieng menyebut tempat ini goa dan menamakannya semar, figur dalam cerita pewayangan yang dikagumi oleh orang Jawa
karena karakternya yang hebat. Goa ini biasanya digunakan orang sebagai
tempat untuk bermeditasi.
Mata air bima lukar
Sebenarnya
tempat ini merupakan sebuah sumber mata air. Orang percaya bahwa air
dari mata air ini memiliki kandungan spesial yang dapat membuat orang
awet muda. Menurut legenda, pada suatu waktu ada seorang bidadari cantik
yang mandi di sumber mata air ini. Tanpa sepengetahuannya, seorang pria
bernama Bima mengawasi setiap gerakannya. Bima begitu terkagum-kagum
hingga tidak sengaja bergumam siroayu yang artinya wanita yang
sangat cantik. Oleh karena itu orang-orang menjadi percaya bahwa
siapapun yang mandi atau membasuh mukanya dengan air danau ini, dia akan
selalu awet muda.
Kalianget
Ini
merupakan sumber mata air panas alami dengan suhu yang pas dan air yang
mengandung belerang dengan khasiat menyembuhkan penyakit kulit. Selain
itu air ini juga bisa meredakan segala kelelahan setelah berjalan jauh
atau perjalanan yang melelahkan. Tempat ini terletak 3 km arah utara
kota Wonosobo. Untuk menuju ke sana, anda bisa naik delman dengan biaya
yang terjangkau agar dapat menikmati pemandangan yang indah selama
perjalanan.
Rambut gembel
Dieng
tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya saja, tapi juga dikenal
karena rambut gembel. Rambut gembel merupakan keadaan dimana rambut
dalam kondisi sangat kusut yang ditemukan pada anak-anak berusia di
bawah 7 tahun di kawasan Dieng. Kesannya seperti rambut kotor yang tidak
pernah dikeramas.
Orang-orang
Dieng memiliki kepercayaan yang kuat tentang keberadaan dari penguasa
supernatural yang menurut mereka memiliki kekuatan pada kehidupan
mereka. Mereka menyebut orang itu Kyai (pemimpin religius) Kolodete.
Menurut
kisah, Kyai Kolodete menghadapi masalah dengan rambut kusutnya hingga
suatu hari beliau berkata pada anak cucunya "Aku merasa rambut gembel
ini selalu menyebabkan masalah, aku tak dapat mengatasinya lebih lama
lagi. Jadi aku terpaksa harus mewariskannya kepada kalian semua.
Bantulah aku, wahai anak cucuku!" Dari sinilah cerita itu berawal.
tulisan yg bagus...
BalasHapus