Selasa, 28 April 2015

CARA BERHIJAB YANG CANTIK DAN SIMPLE


 CARA BERHIJAB YANG CANTIK DAN SIMPLE
Berbagai cara maupun tutorial cara berhijab atau cara memakai jilbab atau kerudung  mulai dari segi empat simple, paris kreasi, pashmina dan lain lain.
Berhijab merupakan salah satu kewajiban bagi seorang muslimah. Namun seringkali kita melihat wanita muslimah banyak yang tidak memakai hijab dikeseharianya. Ada beberapa alasan mengapa mereka tidak memakai jilbab mulai dari karena belum mendapatkan hidayah, bikin gerah, mengurangi kecantikan dan masih banyak lagi.  Sebagai muslimah yang baik seharusnya anda berhijab, ada seuah pepatah yang mengatakan bahwa
Seiring berkembangnya zaman banyak sekali model berhijab mulai dari yang segi empat, pashmina, paris dan masih banyak lagi. Perkembangan dunia fashion muslim yang maju tentunya merupakan sesuatu yang baik, karena dengan munculnya berbagai variasi cara berhijab membuat banyak orang mencoba untuk berhijab disetiap harinya. Untuk mendapatkan berbagai model jilbab anda tidak usah bingung karena di toko, pasar, butik dan toko pakaian banyak sekali menyediakan berbagai model jilbab yang akan membuat anda tambah cantik.
berhijab bisa anda lakukan di segala waktu mulai dari pesta, jalan jalan atau hanya sekedar bersantai. Namun tentunya semuanya itu anda bagian tersendiri, ketika anda bersantai ada model hijab tersendiri begitu juga ketika waktu menjalani acara pesta.

CARA BERDANDAN NATURAL AGAR LEBIH CANTIK


 CARA BERDANDAN NATURAL AGAR LEBIH CANTIK
Berdandan memang membutuhkan waktu dan kesabaran, apalagi untuk wanita yang super sibuk dan selalu diburu waktu tentunya berdandan akan menyita banyak waktunya. Berikut adalah tips cara berdandan natural dan minimalis agar tampil lebih cantik. Siapa sih wanita yang tak mau tampil cantik? Cantik bukan hanya dari fisik saja tentunya ya, akan tetapi cantik secara alami merupakan dambaan setiap wanita. Bagi seorang wanita yang suka berdandan, berdandan merupakan suatu rutinitas yang biasa dilakukan. 
Berdandan membuat seseorang bisa menambah rasa percaya diri dan yakin dengan penampilannya. Makna dari berdandan disini bukan sekedar berdandan ala ber-make up dengan peralatan kosmetik lengkap saja tetapi berdandan bisa juga dari penampilan dan bagaimana membawa diri dalam segala situasi dan kondisi .

Berdandan dalam arti yang sebenarnya adalah ber-make up dengan menggunakan peralatan kosmetik, mulai dari pembersih, pelembab, foundation, bedak, pemulas pipi (blus On), eye shadow dan masih banyak lagi berbagai macam perlengkapan ber-make up.

5 Tips Cara Berdandan Natural:

1. Usahakan selalu mandi pagi sebelum melakukan segala rutinitas setiap hari, terkadang ada seorang wanita yang karena libur dari aktifitas, libur kerja simplenya, mereka cenderung libur juga mandi paginya. Ini satu hal yang membuat seseorang menjadi malas melakukan rutinitas pagi.

2. Sebelum berdandan usahakan semprotkan parfum ke beberapa bagian anggota badan atau gunakan deodorant, pasti lah badan akan terasa wangi dan segar sehingga akan menambah rasa percaya diri anda.

3. Berdandan dalam makna yang sebenarnya adalah ber make up, pilihlah perlengkapan make up atau kosmetik dengan kualitas yang bagus dan sesuai dengan kulit wajah anda

PENYUSUNAN MAKALAH ATAU PRASARAN ILMIAH



                        PENYUSUNAN MAKALAH ATAU PRASARAN ILMIAH
       I.            PENDAHULUAN

Didalam dunia perkuliyahan makalah tentu saja bukan sesuatu yang asing lagi bagi mahasiswa. Mahasiswa, biasanya dalam proses belajar mengajar dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah, baik individu maupun kelompok, mahasiswa harus mempertanggungjawabkan makalah tersebut dengan cara mempresentasikan, didepan kelas, dengan didampingi dosenya sebagai  fasilitator sehingga apa yang dibahas dalam makalah mampu diterima dan dipahami oleh mahasiswa yang lain.
           
      Sebenarnya dalam pembuatan makalah ada unsur-unsur yang harus diperhatikan, tidak asal mengambil dari sumber bacaan saja. Tapi kebanyakan mahasiswa yang sering melakukan penjiplakan atau ploglatisme dalam pembuatan makalah, namun jika dibandingkan antara yang membuat makalah dengan yang tidak sudah dikatakan lebih bagus, daripada mahasiswa yang hanya sekedar nitip nama pada bagian sampul atau kover saja. Sehingga adanya penugasan makalah biasanya hanya buah pikiran satu orang saja walaupun atas nama kerja kelompok.
                       
      Dengan adanya fenomena di atas sebenarnya yang menjadi masalah apakah cara pembuatan makalah atau hanya rasa malas berfikir para mahasiswa? Memang dalam penulisan makalah diwajibkan untuk menulis sistematis, bukan asal-asalan. Untuk itu makalah ini akan mengupas tentang apa iti makalah beserta unsure-unsur yang terkandung didalam materi makalah tersebut.


    II.            RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan makalah?
2.      Apa saja yang menjadi tujuan penulisan makalah?
3.      Apa saja ruang lingkup makalah?
4.      Bagaimana penyusunan makalah?

 III.            PEMBAHASAN

A.    Pengertian Makalah
Makalah merupakan naskah yang sistematis dan utuh yang berupa garis-garis besar mengenai sesuatu masalah dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih dari disiplin keilmuan tertentu, baik itu menguraikan pendapat, gagasan, maupun pembahasan dalam rangka pemecahan masalah tessebut. Menurut Ekosusilo dan bambang makalah pada dasarnya adalah tulisan yang berisi perasaan, pendapat, yang ikut membahas permasalahan yang dibicarakan, baik itu dalam seminar, symposium, rapat kerja dan lai-lain. Sedangkan Tanjung berpendapat bahwa makalah adalah karya tulis yang membuat pemikiran tentang sesuatu masalah yang disertai analisa yang logis dan objektif.
           
Pada umumnya yang dimaksud dengan sistematis adalah meliputi judul, nama, penulis, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka Makalah atau paper adalah tulisan ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu berdasarkan logika, pustaka, atau fakta. Makalah lazimnya disusun untuk disajikan dalam pertemuan formal tertentu ( missal: seminar, diskusi, lokarya), atau untuk diterbitkan dalam jurnal atau majalah ilmiah tertentu. Umunya, sistematika makalah terdiri dari komponen-komponen seperti: judul, nama, penulis, abstrak, dan kata kunci: pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka. Penjelasan ketujuh komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Judul
Judul merupakan pembuka untuk mengetahui isi tulisan. Oleh sebab itu, judul yang baik harus informative, mencerminkan inti isi tulisan, provokatif, menjawab persoalan pokok tulisan, menunjukkan fokus.
2.      Nama Penulis
Nama penulis lazimnya ditulis tanpa gelar karya ilmiah. Di samping nama penulis, juga dilengkapi dengan nama lembaga, alamat e-mail penulis.

bstrak dan kata kunci
Abstrak merupakan ringkasan dari isi tulisan yang dituangkan secara padat, bukan komentar, panjang Abstrak biasanya 100-250 kata. Di dalam abstrak terangkum juga komponen tujuan, metode, masalah dan hasil yang diperoleh. Sedangkan kata kunci ditulis di bawah abstrak yang berisi 3-5 kata tunggal atau gabungan kata, berisi istilah-istilah pokok yang menjadi dasar pemikiran
.
3.      Pendahuluan
Pendahuluan makalah berupa uraian yang mengatarkan pembaca kepada topik utama, memuat latar belakang, masalah, dan alasan logis pentingnya topik yang dibicarakan.

4.      Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian inti yang mengemukakan deskripsi tentang permasalahan, analisis permasalahan berdasarkan teori, dan temuan atau solusinya.

5.      Simpulan
Simpulan adalah hasil akhir dari pembahasan yang berisi jawaban atas semua permasalah yang dibicarakan.

6.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan rujukan sumber yang benar-benar menjadi acuan tulisan. Daftar pustaka disusun urut abjad dari nama belakang penulis.[1] Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topic tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, dalam makalah juga terdapat karakteristik makalah, karena suatu karakteristik makalah memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Merupakan hasil kajian literature dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
2.      Mendemostrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan denganh perkuliahan.
3.      Menujukkan kemampuan terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan
4.      Mendemontrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.
Dalam makalahpun terdapat dua jenis makalah yaitu yang berlaku diperguruan tinggi pertama makalah biasa (ordinary paper), dan kedua makalah posisi (position paper). Makalah biasa dibuat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas, Dalam makalah ini secara deskriptif, mahasiswa diperkenankan mengemukakan berbagai aliran atau pandangan yang ada tentang masalah yang dikaji. Ia juga boleh memberikan pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan. Tetapi dia tidak perlu memihak, salah satu aliran atau pendapat tersebut. Dengan demikian dia tidak berargumentasi mempertahankan pendapat tersebut. Makalah yang demikian dinamakan makalah biasa (ordinary paper), Mahasiswa dapat pula diminta membuat makalah untuk menunjukkan posisi teoritiknya dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis mahasiswa diminta tidak saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu tapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di pihak mana ia berdiri, makalah yang demikian dinamakan makalah posisi (position paper).
      Untuk dapat membuat makalah posisi, mahasiswa harus membaca berbagai sumber dari bagian aliran tentang topic yang sedang dibahas. Dari bahasan tersebut mungkin saja mahasiswa tadi memihak salah satu aliran yang ada tetapi mungkin pula dia membuat pula dia membuat suatu sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Jadi kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi merupakan mutlak yang harus dikuasai mahasiswa, dengan kemampuan-kemampuan ini suatu makalah posisi dapat dihasilkan.
      Mengingkat karakteristik dan terutama tingkat komplesitnya, makalah biasa dipersyaratkan sebagai tugas setiap jenjang pendidikan, artinya baik mahasiswa diploma, SI, S2, dan S3, dapat dikenakan tugas membuat makalah. Untuk setiap dua sks mahasiswa yang mengambil beban semester sebesar 20-22 sks diharapkan telah membuat 10-11 makalah. Makalah posisi diwajibkan untuk tingkat pasca sarjana, pada tingkat di bawahnya diberikan secara terbatas yaitu pada tahun keempat program S1. Mahasiswa S1 cukup membuat satu makalah posisi untuk setiap semester, dengan demikianselama menjadi mahasiswa S1 mereka diharapkan membuat 2(dua) dan paling banyak 4(empat) makalah posisi. Makalah posisi tersebut berhubungan dengan mata kuliah pokok bidang studi. Sedangkan menurut tingkat pasca sarjana makalah posisi ini diberikan lebih sering dibandingkan jenjang pendidikan dibawahnya. Untuk mahasiswa S2 makalah posisi diharuskan bagi setiap mata kuliah bidang studi(BS) setiap semester.
      Untuk jenjang S3, makalah posisii sudah merupakan tugas dari tiap mata kuliah BS mahasiswa S3, mahasiswa S3 harus mampu mendemontrasikan posisinya dalam setiap mata kuliah yang ditempuhnya, dan harus pula mempertanggungjawabkan posisi tersebut, dengan demikian untuk mahasiswa S3 minimal satu makalah posisi untuk setiap mata kuliah BS.[2]

B.     Tujuan Penulisan Makalah

Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu jenis karya ilmiah memiliki ciri: Objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis.                                 
Berdasarkan ciri ini, baik tidaknya suatu masalh atau topic yang akan dibahas, kejelasan pengorganisasian pembahasannya. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu makalah deduktif, makalah indukatif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panhang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Bagian berikut ini menyajikan ketentuan tentang makalah panjang, sedangkan ketentuan tentang penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang harus ada.[3]
Didalam dunia perkuliahan memang tidak pernah terlepas dunia tulis menulis, terkadang penyebabnya ketidak keberhasialan mahasiswa dalam memenuhi tugas sebagai mahasiswa adapun tujuan makalah tersebut adalah untuk menambah wawasan penulis dan pembaca dengan menyajikan informasi atau pemikiran terbaru mengenai suatu hal. Makalah juga bias digunakan sebagai media komunikasi atau sumbangan saran antar aktivitas akademik.[4]
Didalam penulisan makalah juga ditulis berdasarkan hasil berefikir deduktif pada hakikatnya adalah tulisan yang membahas atau memecahkan suatu masalah atas dasar kajian teori khasananah ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, penulis makalh harus mempelajari terlebih dahulu permasalahannya dari sudut pandang keilmuan, setidak-tidaknya dari bidang keahlian yang dimilikinya, teori, konsep, prinsip, hokum, postulat, dan asumsi-asumsi dari keilmuan, yang relevan dengan masalah yang akan dibahas harus diketahui dan dikuasai dengan baik. Paling tidak ada tiga bagian pokok yang harus ada dalam makalah ini yaitu: permasalahan dan hipotesis, pembahasan atau pemecahan masalah secara teoretis, kesimpulan pembahasan. Apabila ingin dikembangkan lebih jauh, ketiga aspek di atas bias ditambah dengan latar belakang dan saran-saran lebih lanjut. Dengan demikian, makalah tersebut terdiri dari lima bagian yaitu: latar belakang, permasalahan, dan hipotesis, pembahasan masalah, kesimpulan, dan saran-saran. Akhiri makalah dengan daftar pustaka, dan kalau ada lampiran yang perlu dimasukkan, tempatkan pada bagian paling akhir (setelah daftar pustaka). Permasalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dicari jawabannya melalui kajian teoritis. Lakuakan analisis terhadap masalah dan variable yang terdapat didalamnya, kemudian rumuskan pertanyaan dengan menggunakan kata Tanya: Apa, mengapa, bagaimana, sejauh mana, kapan ,siapa, dan lain-lain, bergantung ruang lingkup yang akan dibahas dalam makalah tersebut.
Dalam makalah juga terdapat hasil berfikir induktif, kesimpulan ditarik atas dasar berfikir induktif, salah satu diantarnya dapat dilakukan melalui pendeskripsian gejala dan peristiwa berdasarkan pengamatan lapangan. Misalnya, Mahasiswa jurusan atau bidang ekonomi datang ke perusahaan untuk mengamati proses produksi dan system organisasinya, kemudian hasil-hasilnya dilaporkan ditulis.[5]
C.     Ruang Lingkup Makalah
Menurut Zaenuddin format penulisan makalah secara umum terdiri atas bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1.      Bagian Awal Makalah
Bagian awal makalah berisi tentang:
a.       Lembar, judul, memuat:
1). Judul Makalah
Judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Meskipun singkat, judul harus mencerminkan isi tulisan. Judul harus dirumuskan dengan jelas, singkat, relevan dengan isi tulisan,  tetapi tidak terlalu provokatif. Penulisan judul biasanya ditulis bersamaan dengan nama penulis pada halaman judul (hal.1), selain ditempatkan secara tersendiri pada halaman luar depan (kulit luar).
2). Nama, NIM, NPM
3). Nama dan tempat perguruan tinggi dan keterangan untuk apa makalah ditulis
4). Tahun.
5). Kata Pengantar                                                                               
Kata pengantar belum termasuk bagian bab pendahuluan, oleh karena itu penempatannya harus di luar tubuh tulisan. Bagian ini umumnya berisi tentang pernyataan penulis untuk menyerahkan tulisannya kepada penerima tulisan. Pada bagian yang paling akhir biasanya diakhiri harapan penulis atas teguran, kritik, dan saran-saran perbaikan tulisan tersebut dari pembaca.
6). Daftar Isi
Daftar isi merupakan kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis, mulai kata pengantar sampai dengan Indeks. Dalam bagian ini dicantumkan bab-bab, sub bab, sub-sub bab, disertai dengan nomor halaman tempat bagian-bagian tersebut terdapat dalam tulisan. Daftar isi diletakkan pada halaman baru setelah kata pengantar.
7). Daftar Gambar (jika ada)
8). Daftar Tabel
2.      Bagian inti makalah
a.       Pendahuluan
Merupakan bagian dari makalah yang berusaha mengantarkan pembaca ke arah pokok permasalahan yang disajikan. Oleh karena sifatnya pengantar ke arah permasalahan, maka pendahuluan harus berisi penjelasan yang singkat mengenai pokok persoalan bukan berisi pendapat atau argumen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendahuluan ini adalah:
1). Umum
2). Maksud dan tujuan
3). Pendekatan
4). Ruang lingkup
5). Pengertian-pengertian
6). Tata urutan
Keenam butir yang telah disebutkan diatas adalah rambu-rambu isi dari pendahuluan.
b.      Permasalahan
Permasalahan merupakan kesulitan yang ingin dipecahkan manusia, atau suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan. Permasalahan dalam suatu makalah perlu mengikuti kriteria berikut ini:
1.         Apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan?
2.         Apakah penulis memiliki kepandaian/kemampuan untuk memecahkan?
3.         Apakah permasalahan tersebut menarik untuk dipecahkan?
4.         Apakah permasalahan tersebut memberikan sesuatu yang baru apabila dipecahkan?
5.         Untuk memecahkan permasalahan tersebut apakah cukup data yang tersedia?
c.       Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup, uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai dengan isi topik. Pembahasan juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengurangi permasalahan yang diajukan. Pembahasan yang baik harus berorientasi pada pokok permasalahan yang disoroti selain harus disusun dengan bahasa yang baik, jelas, dan singkat. Untuk memperjelas permasalahan, penulis makalah dapat memperjelas uraiannya dengan menggunakan contoh-contoh.
d.      Kesimpulan dan saran
Kesimpulan disesuaikan dengan kajian masalah yang telah dikemukakan. Kesimpulan hendaknya dibuat secara sederhana dan sistematis, sehingga pembaca dapat memahami isi makalah dengan mudah. Ringkasan itu hendaknya menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah, setiap hipotesis yang diuji, materi dan metode penelitian yang digunakan, dan hasil yang diperolehnya. Kemudian, kesimpulan ditarik berdasarkan hasil/temuan penelitian tersebut.
Saran merupakan anjuran-anjuran yang bersifat realistis demi perbaikan makalah tersebut dan manfaat makalah tersebut bagi pembaca umumnya.
e.       Penutup
Penutup merupakan bab atau bagian paling akhir dari suatu makalah. Penutup hendaknya ditulis secara singkat dan ringkas sebagai penegasan apa yang telah diulas dalam makalah tersebut.
3.      Bagian Akhir Makalah
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran jika ada.
a.       Daftarpustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan. Sumber kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan makalah baik dari buku, surat kabar, internet dan sumber tertulis lainnya. Penulisan daftar pustaka hendaknya memenuhi kaidah yang lazim dalam penulisan ilmiah. Penulisan disusun secara alfabatis, dari A sampai Z, dengan Patokan huruf pertama dari nama keluarga (suriname) penulisanya. Secara keseluruhan penulisan daftar pustaka itu berturut-turut sebagai  berikut:
1.         Nama pengarang dengan mencamtumkan nama akhir dan tanpa menggunakan gelar atau derajat kesarjanaannya. Penulisan nama apabila lebih dari satu pola (kata), penulisannya harus dibalik dengan disertai penggunaan tanda koma (,) dan diakhiri dengan tanda titik.
2.         Setelah nama pengarang tercantum, maka dituliskan tahun penerbitan buku tersebut dan diberi tanda titik (.)
3.         Setelah penulisan tahun terbit, dicantumkan nama buku tersebut dengan disertai garis bawah (_)  atau huruf miring, semua diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama judul dan sub judul dan tanda petik (“…”) apabila merupakan judul artikel yang dimuat dalam surat kabar, majalah, bulletin, buku, dan sebagainya dengan disertai tanda titik (.)
4.         Setelah nama buku tercantum, maka dituliskan kota penerbitan buku atau nama majalah tersebut diterbitkan dan disertai dengan tanda titik dua(:).
5.         Pada bagian akhir, setelah dicantumkan kota penerbitan dicantumkan penerbit mana yang menerbitkan buku atau majalah tersebut dan diakhir idengan tand atitik (.).
Contoh penulisan  :
Barthes, Rolland.1980. S/Z An Essay. New York: Hill and Wang
Sebagai tambahan apabila nama pengarang lebih dari satu orang, penulisan nama pengarang kedua dan berikutnya itu tidak dibalik dan apabila nama pengarang lebih dari tiga orang, maka ditulis nama pengarangnya yang paling denpan dengan mengikuti kata et.al.ata udkk. Dalam kurung.
Contoh:
Suroso, Hadi (et.al.).1998. BahasadanSastra Indonesia SMA.Klaten: Intan.
Idris, ZH (dkk). 1982. Bahasa Indonesia I.  Jakarta: Balai Pustaka.
b.      Lampiran-lampiran
Lampiran atau sering disebut appendiks disusun setelah daftar pustaka dan sebelumnya  indeks dengan memberikan tulisan”lampiran”, nomor  urut lampiran, danjudul lampiran. Lampiran ini berisikan tentang tabel-tabel yang t      terjabarkan dalam hitungan statistic.Selainitu, lampiran berisikan  pula  gambar-gambar, bagan, peta, intrumenpenelitian, transkrip, pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup dan lain-lain.[6]

D.    Penyusunan Makalah
Penyusunan makalah pada dasarnya tidak berbeda dengan penyusunan karya ilmiah hasil penelitian. Ada dua langkah yang harus ditempuh menyusun makalah yakni merancang isi makalah dan menulis makalah dan menulis makalah berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Didalam menyusun makalah tersebut juga ada merancang isi makalah dan ada beberapa tahapan dalam merancang isi makalah. Tahapan yang paling mendasar adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tema, permasalah, dan judul makalah
            Tema makalah adalah bidang kajian makalah. Misalnya bidang pengajaran, penilian, audiovisual, hasil belajar, kesulitan belajar siswa, motiwasi belajar, dan pendekatan bimbingan. Permasalahan adalah pertanyaan-pertanyaan yang mendasar yang terdapat atau berkisar pada tema tersebut, sedangkan judul adalah refleksi dari permasalahan sehubungan dengan tema yang dipilih.
a.       Indentifikasi Pembahasan
Tahap berikutnya ialah merancang alternative pembahasan untuk setiap masalah yang diajukan. Dalam contoh di atas alternative pembahasan menggunakan pendekatan deduktif melalui kajian teori atau tinjauan kepustakaan, untuk itu penyusunan makalah harus mempelajari bahan-bahan yang berkenanaan dengan proses belajar mengajar dalam pengajaran serta kompetensi guru.
b.      Rancangan Kesimpulan dan Saran
Mengacu kepada isi pembahasan di atas tidak terlalu sulkit untuk merancang isi kesimpulan dan saran. Seperti telah dijelaskan, pada dasarnya kesimpulan adalalah sintesis dari isi pembahasan sehubungan dengan permasalahan yang diajukan. Setiap isi yang ada dalam rancangan tersebut sudah barang tentu memerlukan penjabaran lebih lanjut. Untuk itu penulis makalah perlu mengkajinya.
Dan tahap yang kedua dalam penyusunan makalah yaitu menulis makalah. Berdasarkan rancangan diatas, keterampilan menulis memang menjadi prasyarat utama sebab, bagaimana, pun baiknya rancangan, jika tidak ditulis secara lengkap, tidak akan menghasilkan apa-apa.
Ada dua hal yang diperlukan dalam keterampilan menulis. Pertama adalah alur piker materi atau bahan yang akan ditulis, dan kedua adalah bahasa tulisan untuk mengekspresikan buah pikiran tersebut. Kedua keterampilan tersebut bias dilatihkan melalui kebiasan menulis. Ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan dalam menulis makalah berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
a.       Kumpulan bahan-bahan (buku, majalah ilmiah, hasil penelitian) yang berkenan dengan isi rancangan yang telah dibuat.
b.      Setelah bahan diperoleh dan setiap  butir dianalisis menjadi beberapa sub butir untuk ditulis lebih lanjut, mulailah menuliskannya.
c.       Setelah semua bagian selesai ditulis (rampung seluruhnya), bacaan kembali hasil tulisan itu. Periksa kesinambunngan isi dari setiap bagian atau bab, konsistesinnya, bahasanya, dan aspek lain yang dianggap perlu.
d.      Berdasarkan koreksi tersebut, mintalah orang lain yang dianggap ahli untuk memeriksa atau mempelajarinya, sekaligus memberikan komentarnya.
Kemampuan menulis pada dasarnya memerlukan keberanian artinya, jangan ada perasaan kurang atau takut salah, takut dikritik orang lain. Disamping itu, kebiasaan, pelatihan, dan kesungguhan menulis mutlak diperlukan. Banyak membaca tulisan orang lain sangat membantu keterampilan menulis. Terlebih lagi bagi guru yang telah biasa bicara pada waktu mengajar, sebenarnya menulis tidak akan sulit. Apa yang dibicarakan pada waktu mengajar pada dasarnya adalah ekspresi buah pikiran secara lisan. Demikian juga menulis pada hakikatnya sama yakni ekspresi buah pikiran dalam bentuk bahasa tulisan.[7]
 IV.            ANALISIS
Makalah adalah kajian atau ulasan dari ilmiah atau gagasan sendiri, seperti halnya karya tulis ilmiah makalah juga harus mengandung pemecahan permasalahan yang menuntut pemecahan. Dalam makalahpun terdapat dua jenis makalah yaitu yang berlaku diperguruan tinggi pertama makalah biasa (ordinary paper), dan kedua makalah posisi (position paper). Makalah biasa dibuat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas.
Dalam makalah ini secara deskriptif, mahasiswa diperkenankan mengemukakan berbagai aliran atau pandangan yang ada tentang masalah yang dikaji. Kemampuan menulis pada dasarnya memerlukan keberanian artinya, jangan ada perasaan kurang atau takut salah, takut dikritik orang lain. Disamping itu, kebiasaan, pelatihan, dan kesungguhan menulis mutlak diperlukan. Banyak membaca tulisan orang lain sangat membantu keterampilan menulis. Terlebih lagi bagi guru yang telah biasa bicara pada waktu mengajar, sebenarnya menulis tidak akan sulit. Apa yang dibicarakan pada waktu mengajar pada dasarnya adalah ekspresi buah pikiran secara lisan.

    V.            KESIMPULAN
Makalah merupakan naskah yang sistematis dan utuh yang berupa garis-garis besar mengenai sesuatu masalah dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih dari disiplin keilmuan tertentu, baik itu menguraikan pendapat, gagasan, maupun pembahasan dalam rangka pemecahan masalah tessebut. Menurut Ekosusilo dan bambang makalah pada dasarnya adalah tulisan yang berisi perasaan, pendapat, yang ikut membahas permasalahan yang dibicarakan, baik itu dalam seminar, symposium, rapat kerja dan lai-lain. Sedangkan Tanjung berpendapat bahwa makalah adalah karya tulis yang membuat pemikiran tentang sesuatu masalah yang disertai analisa yang logis dan objektif.
Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu jenis karya ilmiah memiliki ciri: objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis.                                
Menurut Zaenuddin format penulisan makalah secara umum terdiri atas bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Penyusunan makalah pada dasarnya tidak berbeda dengan penyusunan karya ilmiah hasil penelitian. Ada dua langkah yang harus ditempuh menyusun makalah yakni merancang isi makalah dan menulis makalah dan menulis makalah berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Didalam menyusun makalah tersebut juga ada merancang isi makalah dan ada beberapa tahapan dalam merancang isi makalah.
 VI.            PENUTUP
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan demi kemaslahatan kita semua. Semoga berkah bagi kita semua.


[1] Endang Rumaningsih, Cermat danTerampil Berbahasa Indonesia, (Semarang: Rasail Media Group, 2012), hal 265
[2] O. Setiawan Djuharie Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: Yrama Widya, 2001) hal 68-69
[3] Bambang Dwiloka dan Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal 97-98      
[4] Komaruddin dan Yooke Tjuparmah S Komaruddin, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) hal 144
[5] Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hal 82-87
[6] Tri Wiratno, Kiat Menulis Karya Ilmiah Dalam Bahasa Inggris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 81-84
[7] Nana Sudjana, Menyusun Karya Tulis Ilmiah Untuk Memperoleh Angka Kredit, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008), hal 52-53